Hati Untuk Ungaran

I. Tahun-tahun awal pelayanan (Tahun 1987 – 1994)
 Gereja Sidang Jemaat Allah “Eben-Haezer” Ungaran, mula-mula dirintis oleh Pdt. Norsis Sunarti (alm) seorang dosen dari Sekolah Teologi Berea Salatiga pada tahun 1987, yang bertempat di Jl. Sindoro I Ungaran, tepat di depan Bukit Doa Taman Getsemani. Dalam perkembanganya, gereja ini berpindah-pindah tempat sampai empat kali. Oleh karena kesetiaan hamba Tuhan ini, yang harus melayani pada gereja perintisan pada hari Jum’at sore sampai dengan Minggu sore (Senin s/d Jum’at siang mengajar di STT Berea sebagai dosen dan sekaligus kepala asrama putri), gereja mengalami perkembangan dengan baik.

Pada tahun 1992 Pdt Norsis Sunarti mulai sakit, dan pelayanan lebih banyak dibantu oleh mahasiswa STT Berea Salatiga pada hari Jum’at s/d Minggu. Jemaat yang ada sampai pada tahun ini berjumlah 70 jiwa yang terdiri dari 35 jemaat dewasa dan 25 jemaat anak-anak. Pada tahun 1994 Pdt. Norsis Sunarti dipanggil oleh Tuhan.

Periode tahun 1992-1994 Dalam kurun waktu dua tahun, beliau secara khusus menawarkan pelayanan penggembalaan di Ungaran kepada kami sebanyak tiga kali dan beberapa kali kami diundang untuk melayani disana. Namun karena merasa belum ada beban panggilan untuk Ungaran, kami menolaknya. Pada saat itu kami sedang membantu pelayanan perintisan di GSJA Bukit Horeb Salatiga yang digembalakan oleh Pdt. Thalia Schubert Hukom, yang sedang mengalami pertumbuhan pesat.

II. Tahun-tahun transisi (1994 – 1997) 
Setelah Pdt. Norsis Sunarti dipanggil Tuhan, maka dalam kurun waktu tiga tahun, GSJA ‘Eben-Haezer’ Ungaran mengalami pergantian penggembalaan sebanyak empat kali. Pada bulan Juni tahun 1997, melalui BPD Jateng dan DIY, penggembalaan di GSJA ‘Eben-Haezer’ Ungaran kembali ditawarkan kepada kami. Oleh karena sudah beberapa kali ditawarkan kepada kami, akhirnya kami meminta waktu tiga bulan untuk berdoa. Setelah kami berdoa, kami diyakinkan oleh Tuhan bahwa kami harus meninggalkan pelayanan di Salatiga sebagai staf pastoral di sebuah gereja yang sedang bertumbuh pesat dan meneruskan pelayanan penggembalaan di GSJA “Eben-Haezer” Ungaran. (dalam kurun waktu 1994 – 1997 kami tidak pernah mengetahui sama sekali keadaan GSJA Ungaran)

Tepat pada tanggal 30 September 1997, kami meninggalkan pelayanan di Salatiga dan pindah ke Ungaran dengan semangat dan antusias tinggi oleh karena bayangan yang ada pada kami, GSJA Ungaran telah memiliki anggota 70 jemaat (35 orang dewasa dan 25 anak-anak Sekolah Minggu).

III. Tahun-tahun awal 
 Pada minggu pertama bulan Oktober 1997 merupakan hari-hari yang tidak pernah terlupakan. Hari-hari itu merupakan hari-hari yang penuh dengan pergumulan terberat bagi kami sekeluarga oleh karena kenyataan yang kami hadapi sama sekali berbeda dengan apa yang selama ini kami pikirkan. Betapa tidak, gereja yang semula sudah beranggotakan 70 jemaat, tetapi pada minggu itu yang datang beribadah hanya tiga orang. Ketika kami mencari informasi lebih lanjut, ternyata sudah beberapa minggu di gereja itu sudah tidak ada ibadah. Bahkan tiga bulan terakhir sudah tidak ada lagi Sekolah Minggu. (Dalam masa transisi, GSJA Ungaran mengalami begitu banyak masalah yang belum terselesaikan) Secara manusia kami sangat terpukul dan kecewa, karena ternyata kami harus memulai kembali pelayanan di Ungaran dari titik terbawah.

Oleh karena keyakinan akan panggilan Tuhanlah yang membuat kami terus bertahan dan tetap tinggal di Ungaran untuk kembali memulai pelayanan yang baru. Kami ‘meminjam’ dua anak Sekolah Minggu Karena sudah tiga bulan bulan tidak ada pelayanan SM, maka kami ‘meminjan’ dua anak (Bangun 5 tahun, dan Yuli 7 tahun), dari pemilik rumah yang kami kontrak, untuk memulai pelayanan SM. Dari dua anak ‘pinjaman’ inilah kami mulai mengembangkan pelayanan. Pada akhir tahun 1998 anak-anak SM sudah terkumpul 15 anak, dan waktunya kami ‘mengembalikan’ dua anak ini kepada gerejanya dimana kami meminjamnya.

Dalam pelayanan orang dewasa, kami mencoba menghubungi beberapa jemaat yang masih ada kemungkinan untuk kembali ke GSJA, dan ternyata memang ada beberapa yang tidak pernah pergi ke gereja manapun, dan mereka bersedia bergabung kembali dengan kami. Salah satu fokus kami dalam pelayanan adalah memaksimalkan pelayanan Sekolah Minggu untuk dapat menjangkau anggota keluarga yang belum diselamatkan. Nilai-nilai yang kami coba kembangkan adalah ‘membangun hubungan dan kebersamaan’. Itulah salah satu nilai yang terus kami bangun di GSJA Ungaran. Kami terus mengembangkan hubungan dan kebersamaan dengan gereja-gereja yang ada di kota Ungaran, sekalipun GSJA “Eben-Haezer” Ungaran sempat sudah dianggap “tidak ada lagi”.

‘Anak itu’ sekarang sudah melayani 
Anak-anak yang dimenangkan diawal-awal pelayanan kami, pada saat ini kebanyakan sudah menjadi Remaja-Pemuda dan beberapa sudah berkeluarga. Mereka pada saat ini terlibat didalam pelayanan, guru SM, pengurus remaja-pemuda, song leader, singers, pemain musik dan pelayanan lainnya.

Pada saat ini jumlah jemaat Tuhan yang ada di GSJA ‘Eben-Haezer’ Ungaran berjumlah 131 jemaat yang terdiri dari 72 jemaat dewasa dan 59 anak-anak.

IV. Peran serta Dep. Misi GSJA Bandengan Selatan – Jakarta
Dalam sejarah perjalanan pelayanan kami, tidak dapat dipisahkan dari peran serta Keluarga besar GSJA Bandengan Selatan, khusunya Dep. Misi, yang sejak kami memulai pelayanan di Ungaran, telah menjadi Bapak Asuh bagi kami. Begitu luar biasa investasi yang telah diberikan untuk Ungaran. Motivasi, perhatian dan hubungan kasih antara ‘bapak-anak’ sangat kami nikmati dengan luar biasa.

Kami telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan Keberadaan GSJA Bandengan Selatan. Bilamana kami boleh menyebutkan seberapa besar Dep. Misi telah mengalokasikan dana untuk pekerjaan Tuhan di Ungaran –baik untuk keluarga maupun untuk gereja-, wow...itu luar biasa. Pada kesempatan ini, kami sekeluarga dan segenap jemaat Tuhan GSJA Ungaran, mengucapkan terima kasih, kepada Om Jo sekeluarga, keluarga besar GSJA Bandengan Selatan, terutama kepada Dep. Missi yang telah memberikan segalanya untuk Ungaran. Tuhan Memberkati!
 
Copyright (c) 2013 by GSJA Bandengan Selatan